Penulis : Iriel Parmato
Jenis : Novel Adaptasi
Penerbit : Gagas Media
Cetakan I : Mei 2008
Tebal : vi + 132 halaman
The Tarix Jabrix
The Tarix Jabrix
adalah novel adaptasi yang ditulis oleh Iriel Parmato. Novel ini bercerita
tentang tokoh utama yang bernama Caca Sutarya alias Cacing, yang sangat
terobsesi dengan geng motor. Menurut Cacing, menjadi anggota geng motor itu
keren. Tapi melihat perawakan Cacing yang culun ditambah motor bututnya. Ia
sama sekali tidak pantas jadi anggota geng motor.
Pada
bagian pertama, novel ini menceritakan tentang perjuangan Cacing yang mengikuti
audisi penerimaan anggota baru The Road
Devils, si Raja Jalanan kota Bandung. Namun karena kurang beruntung atau
sial, Cacing ditolak masuk geng motor tersebut. Kemudian ia bersama kawannya,
Dadang, Mulder, serta si kembar aneh Ciko dan Coki, sepakat membuat geng motor
yang antinarkoba, antikekerasan dan antikriminal. Berkat usul yang tak sengaja
dari si kembar aneh ini, geng tersebut akhirnya bernama The Tarix Jabrix.
Kemudian
pada bagian berikutnya, menceritakan tentang konvoi yang dilakukan The Tarix Jabrix dengan motor butut
mereka. Namun, konvoi tersebut membuat mereka terlibat masalah dengan The Smokers-sang Dewa Jalanan. Hingga
sirine polisi berhasil membubarkan mereka. Namun, Dadang tanpa sengaja
mendapati seorang anggota The Smokers
yang memakai heroin. Saat sampai di bengkel, ia menceritakan semuanya pada
teman-temannya. Lalu lewat Callista-adik Max si ketua The Smokers, The Tarix Jabrix
menceritakan tentang heroin itu dan ikut menjelaskannya pada The Smokers. Namun kedatangan The Tarix Jabrix disambut dengan wajah
sangar dari anggota The Smokers.
Mereka kemudian terlibat perkelahian dan The
Smokers berhasil menyandra seorang dari The
Tarix Jabrix. Kemudian dengan perjanjian, Mulder berhasil membuktikan bahwa
anggota The Smokers bernama Martin
menggunakan Heroin. Dan akhirnya The
Smokers dan The Tarix Jabrix
berdamai. Namun masalah belum berakhir, Cacing dan Valdin harus balapan untuk
memperebutkan Callista. Karena keberuntungan Cacing berhasil mengalahkan Valdin
dengan moge milik Mulder. Pada bagian terakhir, The Tarix Jabrix direkomendasikan menjadi sampul sebuah majalah.
Novel
The Tarix Jabrix ini, menggunakan
bahasa yang santai dengan diselingi
lelucon ringan yang mampu mengundang gelak tawa pembacanya. Selain itu, novel
ini juga mengunakan bahasa Sunda di beberapa kalimatnya. Iriel Parmato juga
mahir dalam mengolah kalimat. Akan tetapi pada bagian terkahir novel ini,
sedikit sulit dipahami. Karena munculnya tokoh baru dan hilangnya tokoh
sebelumnya.
Novel ini layak untuk dinikmati
berbagai kalangan. Novel ini juga mengandung unsur antinarkoba, antikekerasan
dan antikriminal dalam membuat sebuah geng
motor. Dalam novel ini juga mengandung rasa semangat pada diri, pantang
menyerah dan percaya diri, ini bisa dicontoh oleh anak muda walaupun dalam
keadaan kurang berkecukupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar