2 Mei 2016

Teks Ulasan Buku The Tarix Jabrix

Judul          : The Tarix Jabrix
Penulis       : Iriel Parmato

Jenis           : Novel Adaptasi
Penerbit     : Gagas Media
Cetakan I   : Mei 2008
Tebal          : vi + 132 halaman

The Tarix  Jabrix
The Tarix Jabrix adalah novel adaptasi yang ditulis oleh Iriel Parmato. Novel ini bercerita tentang tokoh utama yang bernama Caca Sutarya alias Cacing, yang sangat terobsesi dengan geng motor. Menurut Cacing, menjadi anggota geng motor itu keren. Tapi melihat perawakan Cacing yang culun ditambah motor bututnya. Ia sama sekali tidak pantas jadi anggota geng motor.
Pada bagian pertama, novel ini menceritakan tentang perjuangan Cacing yang mengikuti audisi penerimaan anggota baru The Road Devils, si Raja Jalanan kota Bandung. Namun karena kurang beruntung atau sial, Cacing ditolak masuk geng motor tersebut. Kemudian ia bersama kawannya, Dadang, Mulder, serta si kembar aneh Ciko dan Coki, sepakat membuat geng motor yang antinarkoba, antikekerasan dan antikriminal. Berkat usul yang tak sengaja dari si kembar aneh ini, geng tersebut akhirnya bernama The Tarix Jabrix.
Kemudian pada bagian berikutnya, menceritakan tentang konvoi yang dilakukan The Tarix Jabrix dengan motor butut mereka. Namun, konvoi tersebut membuat mereka terlibat masalah dengan The Smokers-sang Dewa Jalanan. Hingga sirine polisi berhasil membubarkan mereka. Namun, Dadang tanpa sengaja mendapati seorang anggota The Smokers yang memakai heroin. Saat sampai di bengkel, ia menceritakan semuanya pada teman-temannya. Lalu lewat Callista-adik Max si ketua The Smokers, The Tarix Jabrix menceritakan tentang heroin itu dan ikut menjelaskannya pada The Smokers. Namun kedatangan The Tarix Jabrix disambut dengan wajah sangar dari anggota The Smokers. Mereka kemudian terlibat perkelahian dan The Smokers berhasil menyandra seorang dari The Tarix Jabrix. Kemudian dengan perjanjian, Mulder berhasil membuktikan bahwa anggota The Smokers bernama Martin menggunakan Heroin. Dan akhirnya The Smokers dan The Tarix Jabrix berdamai. Namun masalah belum berakhir, Cacing dan Valdin harus balapan untuk memperebutkan Callista. Karena keberuntungan Cacing berhasil mengalahkan Valdin dengan moge milik Mulder. Pada bagian terakhir, The Tarix Jabrix direkomendasikan menjadi sampul sebuah majalah.
Novel The Tarix Jabrix ini, menggunakan bahasa yang santai  dengan diselingi lelucon ringan yang mampu mengundang gelak tawa pembacanya. Selain itu, novel ini juga mengunakan bahasa Sunda di beberapa kalimatnya. Iriel Parmato juga mahir dalam mengolah kalimat. Akan tetapi pada bagian terkahir novel ini, sedikit sulit dipahami. Karena munculnya tokoh baru dan hilangnya tokoh sebelumnya. 
Novel ini layak untuk dinikmati berbagai kalangan. Novel ini juga mengandung unsur antinarkoba, antikekerasan dan antikriminal dalam membuat sebuah geng  motor. Dalam novel ini juga mengandung rasa semangat pada diri, pantang menyerah dan percaya diri, ini bisa dicontoh oleh anak muda walaupun dalam keadaan kurang berkecukupan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar